LatestSUHBAH

Suhbah Shaykh Hisham Kabbani Dan Pemberian ljazah kepada Syekh Nour Kabbani sebagai Penerusnya

“Ketika mereka memberikan bay’at, ijazah dari 99 Asmaul Husna wal Shifat dengan segera akan diberikan ke dalam hati kalian dan kalian menjadi seseorang yang baru.”

Di dunia, bay’at merupakan pemenuhan dari Ketetapan Ilahiah Allah pada Hari Perjanjian (alastu birabbikum…) ketika ruh kita berkumpul di hadapan-Nya dan Dia bertanya, “Bukankah Aku adalah Tuhanmu?” dan kita semua bersaksi, “Ya!” (QS 7:172). Di sana setiap ruh diserahkan kepada seorang wali, dan tugas kita di sini adalah menemukannya. Sebagian orang menemukannya di dalam mimpi mereka, sebagian lagi dalam dunia fisik, dan orang yang menemukan syekh sejati mereka sesungguhnya sangat beruntung dan diberkahi.

______________

Grandsyekh (q) mengatakan, “Ketika engkau mempunyai anak itu, panggilah ia dengan nama ‘Muhammad,’ dan ia mewarisi dariku.” Jadi saya melakukannya. Waktu demi waktu berlalu, dan saatnya tiba ketika kita harus mengumumkan apa yang telah dikatakan oleh Syekh saya, Syekh Nazim, qaddasAllahu sirrah,

[Mawlana memandang pada Dr. Nour Kabbani.] Seperti yang diperintahkan melalui Syekhmu, dengan apa pun yang Grandsyekh `AbdAllah ad-Daghestani telah membusanai Mawlana Syekh Nazim; Syekh Nazim membusanaimu dengan apa yang beliau sandangkan kepada ayahmu dalam penampilannya.

Tarekat bukanlah mendengar dari satu orang kepada orang lainnya tanpa menyerap apa yang kalian katakan. Alhasil Mawlana menunjukkan kepada saya bahwa beliau akan menjadikan cucunya, yaitu Syekh Nour, menjadi salah satu dari 313 Awliya. [Takbir! Allaahu Akbar!]

Para malaikat bergembira dengan apa yang terjadi di sini pada hari ini! Beliau berkata, “Khalifahku adalah putramu.” Itu tidak diturunkan dari ayah kepada putranya. Saya sangat keras kepadanya, tetapi ia telah mencapai apa yang diinginkan oleh para Awliya baginya, ia mampu melakukannya. Saya tidak melihat seorang syekh, kecuali syekh dengan level yang tinggi, yang senantiasa menjaga wazhifa hariannya. Apa pun yang ia terima untuk dibaca, ia bukan hanya membacanya, tetapi juga menambahkannya di atasnya Shalaat an-Najaat, seluruh shalawat, Shalat at-Tasaabiih, dan ia senantiasa berdiri sebelum Subuh hingga Isyraaq. Itu akan membawanya ke level-level yang tinggi. Sayyidina asy-Syaykh tahu di mana beliau memberikan kekuatannya. Tak seorang pun telah mencapai level itu dalam situasi tersebut.

Orang-orang akan bicara, tetapi jangan dengarkan jika mereka mengatakan ini itu, jangan pedulikan hal itu. Arahkan fokus dan harapan kalian kepada Awliyaullah, jangan dengarkan ocehan orang-orang. Jadi sebagai khalifah Mawlana Syekh, di masa ini, di daerah ini, ia telah dibusanai, dan ia melakukan apa yang perlu dilakukannya, dan itu artinya doanya diterima dan penerimaan doanya telah diterima! [Allahu Akbar!]

Siapa pun yang mempunyai sesuatu yang salah dengan Syekh Nour, datanglah padanya dan ia akan memecahkan masalahnya. Tidak perlu berdebat, mengatakan bahwa ia adalah ini [Mawlana menyebutkan nama-nama.] Ini adalah para khulafah Sayyidina al-Mahdi dan khulafah dari Grandsyekh, dan merekalah yang telah menjadikannya sebagai Awliya, bukannya karena ia banyak melakukan shalat, tetapi karena hal itu telah dituliskan untuknya di Loh Mahfuz. [Allaahu Akbar!] Mereka tidak ingin membukakan rahasia lebih banyak lagi, meskipun ada begitu banyak hal mengenainya, tetapi lebih baik mendengar shuhbat darinya.

Jadi (Syekh Nour) adalah salah satu dari Awliya yang mampu mengekstrak rahasia dari Silsilah Keemasan Tarekat Naqsybandi, bukan melalui pekerjaannya, melainkan dengan membawanya. Jadi, marilah kita fokus dengan apa yang baik dan apa yang buruk. Apa yang baik, Grandsyekh mengatakan bahwa dalam hidup kalian, jika kalian mempunyai masalah, kalian mempunyai satu hal yang dapat membereskan kekacauan bagi kalian, yaitu situasi yang memberi kekuatan hingga Akhirat. Jadi kalian semua perlu untuk mencapai kehidupan di Akhirat ini, dan semoga Allah (swt) menerima bay’at kita, dan menerima kita di hadirat Nabi (saw).

Kita memohon akhir yang baik dan memohon agar dapat berjumpa dengan Nabi (saw) insyaa-Allah, dan kita memohon kebahagiaan bagi semua karena kita tersambung kepadanya. Sekarang kita akan memperbarui bay’at kita, dan kami katakan bahwa ini bukan dari saya, tetapi ini dari Allah `Azza wa Jall, jadi siapa yang menginginkan berkahnya, buatlah sedemikian rupa untuk Mawlana Syekh Nazim dan Grandsyekh.

Wa min Allahi ‘t-tawfiiq, bi hurmati ‘l-Fatihah.

Khulafah tidaklah mudah, itu merupakan tugas yang sangat berat, dan ia akan berada di jalan itu, insyaa-Allah. Saya akan menyerahkannya kepada Dr. Nour, yang akan memikul tanggung jawab di depan Sayyidina al-Mahdi (as) insyaa’Allah. Kita akan memberi dukungan rohaniah dan kita berharap untuk menjadi seorang hamba.

Bi hurmati ‘l-habiib bi hurmati ‘l-Fatihah.

[Terima kasih Mawlana.]